Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2011/10/membuat-salam-penutup-pada-blogger_29.html#ixzz23OWA4rQH

Tradisional Vs Canggih



            Masa kecil itu memang masa yang paling indah. Dimana kita masa yang kita disayang, ditimang, dimanja, dan bisa bermain bersuka ria. Waktu kecil itu memang kenangan yang paling menyenangkan deh. Mungkin kalau dibanding sama sekarang, beda banget. Tapi syukuri aja deh apa yang ada, karena setiap orang pasti akan tumbuh dewasa kan. Kalau kalian flashback lagi, kalian ingat – ingat lagi, waktu kecil kalian itu paling suka ngapain?. Kalau aku sih main, begitu juga dengan kalian kan. Pasti setiap hari maunya main terus. Nah, ngomong – ngomong kalian paling suka main apa? Kalian masih ingat gak mainan masa kecil kita dulu? Yuk, kita ingat – ingat lagi sambil mengenal lebih jauh tentang mainan – mainan tersebut.
            Mainan zaman dulu itu berbeda dengan mainan zaman sekarang. Mainan zaman dulu itu bisa dibilang mainan tradisional. Kenapa demikian? Karena biasanya maian semancam itu dibuat dan dimainkan secara manual atau tradisional. Tidak menggunakan batuan mesin atau teknologi canggih lainnya. Lain halnya mainan zaman sekarang yang menggunakan teknologi canggih sebagai pelengkap fasilitasnya. Mainan sederhana + tradisional yang biasanya kita mainin bareng teman – teman kita, dan biasa dimainkan diluar rumah. Mainan semacam sungguh sangat menyenangkan. Berikut mainan yang biasa kita mainkan sewaktu kita kecil, yaitu :
1.      Asinan
Permainan dimulai dengan melempar gacoan di kotak terendah. Batu yang dilompat tak boleh keluar garis dan harus di dalam kotak. Bila batu tak masuk kotak dianggap mati. Bila batu sudah masuk kotak, pemain harus lompat satu kaki dan tak boleh menyentuh batu gacoan. Pada kotak ganda, no 4-5 dan 7-8, kaki langsung dua tanpa loncat. Setelah sampai puncak, kembali ke titik awal sambil mengambil batu gacoannya. Kalau batu gacoan nyampe gunung, yaitu no 9, ambil batunya dengan membelakangi batu tersebut dengan diraba-raba. Abis itu lembar batu ke atas gunung, kaki di no 7-8 lompat dan injak batu itu. Setelah batu diambil lempar ke titik awal.
2.      Gasing
Permainan gasing hampir terdapat di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berusia 7-17 tahun, bisa dilakukan perorangan maupun beregu. Gasing biasanya terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa dengan bagian yang lancip di bagian bawahnya. Permainan ini bersifat kompetitif, mengadu ketangkasan dan keterampilan dalam memutar gasing.
3.      Congklak
Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah. Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan ini merupakan sarana untuk mengatur strategi dan kecermatan.
Dan masih banyak lagi mainan – maina tradisional yang mungkin kita pernah mainkan sewaktu kita masih kecil. Tak terhitung seberapa banyak jumlahnya. Mungkin tak terhingga. Ternyata Indonesia selain budayanya yang beragam, ternyata dari mainan tradisionalnya pun juga beragam.
            Oh ya, aku mau nanya, kalian lebih milih mana, mainan tradisional atau mainan modern?. Kalau aku sih lebih milih mainan tradisional dari pada modern. Alasannya, karena mainan tradisional lebih banyak keuntungannya ketimbang mainan modern zaman sekarang. Keuntungan mainan tradisional ketimbang mainan modern antara lain :

  • Mainan tradisional itu lebih murah, dan bahannya mudah didapat dialam bebas, dari pada mainan modern yang harganya mahal, dan sulit didapat bahannya.

  • Mudah dibuat sendiri, melatih kreatifitas dan imajinasi kita. Tidak seperti mainan zaman sekarang yang sudah siap pakai.

  • Menyehatkan jasmani, rohani, dan pikiran. Sebab melatih kita untuk berpikir, bergerak dan aktif. Tidak seperti mainan zaman sekarang yang membuat kita pasif.

  • Menjalin silahturahmi antar sesama teman dan menjadikan kita sebagai makhluk sosial. Soalnya kita selalu bertatap muka, selalu berinteraksi antar sesama dan melatih kerjasama tim. Sedangkan, mainan zaman sekarang membuat diri kita menjadi lebih egois dan menjadi makhluk individualism 
  •       Dan, manfaat yang diperoleh saat kita bermain itu lebih terasa, lebih terkenang, ketimbang kita main mainan modern yang hanya kita rasakan manfaatnya hanya sesaat.

Itu sebabnya kenapa anak – anak zaman dulu lebih mudah bergaul, lebih peduli terhadap teman – teman nya maupun masyarakat sekitar. Berbeda dengan anak – anak sekarang yang lebih mementingkan urusannya sendiri. Mainan tradisional sekarang sudah jarang peminatnya, akibat maraknya mainan – mainan modern yang jauh lebih canggih dan keren. Maka dari itu sebagai anak bangsa mari kita lestarikan mainan tradisional anak – anak Indonesia agar tidak punah.

0 komentar:

Posting Komentar