Masa
kecil itu memang masa yang paling indah. Dimana kita masa yang kita disayang,
ditimang, dimanja, dan bisa bermain bersuka ria. Waktu kecil itu memang
kenangan yang paling menyenangkan deh. Mungkin kalau dibanding sama sekarang,
beda banget. Tapi syukuri aja deh apa yang ada, karena setiap orang pasti akan
tumbuh dewasa kan. Kalau kalian flashback
lagi, kalian ingat – ingat lagi, waktu kecil kalian itu paling suka ngapain?.
Kalau aku sih main, begitu juga dengan kalian kan. Pasti setiap hari maunya
main terus. Nah, ngomong – ngomong kalian paling suka main apa? Kalian masih
ingat gak mainan masa kecil kita dulu? Yuk, kita ingat – ingat lagi sambil
mengenal lebih jauh tentang mainan – mainan tersebut.
Mainan
zaman dulu itu berbeda dengan mainan zaman sekarang. Mainan zaman dulu itu bisa
dibilang mainan tradisional. Kenapa demikian? Karena biasanya maian semancam
itu dibuat dan dimainkan secara manual atau tradisional. Tidak menggunakan
batuan mesin atau teknologi canggih lainnya. Lain halnya mainan zaman sekarang
yang menggunakan teknologi canggih sebagai pelengkap fasilitasnya. Mainan
sederhana + tradisional yang biasanya kita mainin bareng teman – teman kita,
dan biasa dimainkan diluar rumah. Mainan semacam sungguh sangat menyenangkan.
Berikut mainan yang biasa kita mainkan sewaktu kita kecil, yaitu :
1.
Asinan
Permainan
dimulai dengan melempar gacoan di kotak terendah. Batu yang dilompat tak boleh
keluar garis dan harus di dalam kotak. Bila batu tak masuk kotak dianggap mati.
Bila batu sudah masuk kotak, pemain harus lompat satu kaki dan tak boleh
menyentuh batu gacoan. Pada kotak ganda, no 4-5 dan 7-8, kaki langsung dua
tanpa loncat. Setelah sampai puncak, kembali ke titik awal sambil mengambil
batu gacoannya. Kalau batu gacoan nyampe gunung, yaitu no 9, ambil batunya
dengan membelakangi batu tersebut dengan diraba-raba. Abis itu lembar batu ke
atas gunung, kaki di no 7-8 lompat dan injak batu itu. Setelah batu diambil
lempar ke titik awal.
2.
Gasing
Permainan gasing hampir terdapat di
seluruh wilayah di Indonesia. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak
laki-laki berusia 7-17 tahun, bisa dilakukan perorangan maupun beregu. Gasing
biasanya terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa dengan bagian yang
lancip di bagian bawahnya. Permainan ini bersifat kompetitif, mengadu
ketangkasan dan keterampilan dalam memutar gasing.
3.
Congklak
Permainan congklak merupakan permainan yang dimainkan
oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu
atau plastik berbentuk mirip perahu. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang
disebut induk. Diantar keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya.
Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan
kerang atau biji-bijian sebanyak 7 buah. Cara bermainnya adalah dengan
mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian
mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk
lubang induk milik kita (lubang induk sebelah kiri) kecuali lubang induk milik lawan,
jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian
tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya.
Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh kelubang yang kosong. Jika biji
terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang
melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di
lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah anak yang paling
banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan ini
merupakan sarana untuk mengatur strategi dan kecermatan.
Dan masih
banyak lagi mainan – maina tradisional yang mungkin kita pernah mainkan sewaktu
kita masih kecil. Tak terhitung seberapa banyak jumlahnya. Mungkin tak
terhingga. Ternyata Indonesia selain budayanya yang beragam, ternyata dari
mainan tradisionalnya pun juga beragam.
Oh ya, aku mau nanya, kalian lebih
milih mana, mainan tradisional atau mainan modern?. Kalau aku sih lebih milih
mainan tradisional dari pada modern. Alasannya, karena mainan tradisional lebih
banyak keuntungannya ketimbang mainan modern zaman sekarang. Keuntungan mainan
tradisional ketimbang mainan modern antara lain :
- Mainan tradisional itu lebih murah, dan bahannya mudah didapat dialam bebas, dari pada mainan modern yang harganya mahal, dan sulit didapat bahannya.
- Mudah dibuat sendiri, melatih kreatifitas dan imajinasi kita. Tidak seperti mainan zaman sekarang yang sudah siap pakai.
- Menyehatkan jasmani, rohani, dan pikiran. Sebab melatih kita untuk berpikir, bergerak dan aktif. Tidak seperti mainan zaman sekarang yang membuat kita pasif.
- Menjalin silahturahmi antar sesama teman dan menjadikan kita sebagai makhluk sosial. Soalnya kita selalu bertatap muka, selalu berinteraksi antar sesama dan melatih kerjasama tim. Sedangkan, mainan zaman sekarang membuat diri kita menjadi lebih egois dan menjadi makhluk individualism
- Dan, manfaat yang diperoleh saat kita bermain itu lebih terasa, lebih terkenang, ketimbang kita main mainan modern yang hanya kita rasakan manfaatnya hanya sesaat.
Itu sebabnya
kenapa anak – anak zaman dulu lebih mudah bergaul, lebih peduli terhadap teman
– teman nya maupun masyarakat sekitar. Berbeda dengan anak – anak sekarang yang
lebih mementingkan urusannya sendiri. Mainan tradisional sekarang sudah jarang
peminatnya, akibat maraknya mainan – mainan modern yang jauh lebih canggih dan
keren. Maka dari itu sebagai anak bangsa mari kita lestarikan mainan
tradisional anak – anak Indonesia agar tidak punah.
0 komentar:
Posting Komentar