Read more: http://myhafiezers.blogspot.com/2011/10/membuat-salam-penutup-pada-blogger_29.html#ixzz23OWA4rQH

Komunikasi dalam Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)



Apa itu PWK?
          PWK, singkatan dari Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi), adalah suatu jurusan teknik yang ada di Institut Teknologi Kalimantan yang mempelajari ilmu perencanaan suatu kota dan wilayah. Dimana dalam jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota akan membahas tentang ilmu statistika, pemetaan, ilmu geografi dan geologi, sistem transportasi, sistem infrastruktur wilayah dan kota teori-teori sosial, ilmu sosial-budaya, sosial-ekonomi, kependudukan, teori-teori tentang perencanaan kota dan wilayah, hukum dan politik, kajian lingkungan, perumahan dan permukiman, ilmu komunikasi, serta mempelajari penggunaan beberapa software pendukung dalam perencanaan. Di jurusan ini kita akan diajarkan bagaimana berpikir kritis, logis, dan sistematis. Karena ketika kita belajar di PWK, setiap mahasiswa tidak hanya belajar hardskill saja, akan tetapi softskill pun akan diasah di sini, seperti bagaimana cara mengemukakan pendapat dengan baik dan benar, mengembangakan karakter, sosialisasi, team work, menjaga solidaritas, dan masih banyak lagi yang lainnya. Karena kelak seorang planner, sebutan bagi lulusan PWK, tidak hanya duduk di balik meja saja tetapi kita akan terjun langsung untuk melayani dan mengabdi kepada masyarakat. Tidak hanya itu seorang planner harus mampu membuat perencanaan (planning) yang matang. Setelah mereka membuat rencana, mereka harus mengimplementasikan (actuating) rencananya sesuai proses dan prosedur yang benar. Kemudian rencana yang telah dilaksanakan harus dikelola (organizing) dan dikendalikan (controlling) agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Selain itu sebagai seorang planner kita harus, “Learning the past, Managing the present, and Shaping the future”, yang artinya adalah kita sebagai seorang planner bagaimana pun caranya kita harus mampu mengelola wilayah kita yang ada sekarang ini baik dari aspek kependudukan, fisiografis maupun infrastruktur dengan mempelajari peristiwa ataupun kondisi yang pernah terjadi di masa lalu agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Sehingga seorang planner tidak hanya dituntut untuk merencanakan saja akan tetapi juga dituntut untuk think smart dan do action secara aktif agar aktivitas di masyarakat tetap berjalan dengan lancar.

Apa yang dibutuhkan seorang Planner ?
          Seperti yang tadi sudah saya jelaskan bahwa untuk menjadi seorang planner kelak  kita akan ikut terjun langsung ke masyarakat, untuk malayani dan mengabdi kepada mereka. Untuk merealisasikan hal tersebut tentu kita membutuhkan sarana pengantar yang baik agar masyarakat mampu memahami maksud dan tujuan kita. Sarana yang dimaksud itu adalah komunikasi.


Tahukah kalian apa itu komunikasi?
          Pada awalnya menyebutnya dengan kata Communcatio yang berasal dari kata Communis yang artinya sama. Yang kemudian dalam bahasa Indonesia disempurnakan menjadi kata komunikasi, yaitu suatu proses penyampaian pesan dari si pemberi pesan (komunikator) kepada si penerima pesan (komunikan) melalui suatu media tertentu dan begitu pula sebaliknya.
          Menurut Everett M. Roger, komunikasi adalah suatu proses dimana setiap orang ikut terlibat, menciptakan maupun memberikan informasi satu sama lain untuk mencapai sebuah kesepahaman.
          Sedangkan menurut Keith Davis, komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
          Seseorang dapat dikatakan sedang berkomunikasi apabila terdapat unsur-unsur berikut diantaranya :
1.    Komunikator (penyampai pesan)
          Subjek yang memberikan atau menyampaikan informasi/pesan/ide/ gagasannya kepada si penerima pesan.
2.    Komunikan (penerima pesan)
          objek yang menerima/menangkap informasi/pesan/ide/gagasan serta yang memberikan feedback kepada komunikator.
3.    Pesan
          Informasi/ide/gagasan yang ingin disampaikan komunikator kepada komunikan yang isinya mengandung tujuan tertentu.
4.    Media
          Sarana atau alat yang digunakan untuk membantu komunikator dalam menyampaikan informasi/pesan/ide/gagasannya kepada komunikan.
5.    Konteks
          Kondisi yang mempengaruhi untuk berinteraksi satu sama lain, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri masing-masing subjek pengirim dan objek penerima pesan.



Proses komunikasi antara komunikator dan komunikan
Sumber : google.com

              Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan suatu informasi kepada orang lain, menciptakan pengertian atau pemahaman mengenai suatu hal, sebagai media untuk bersosialisasi dan mempererat tali persaudaraan, memberikan pengaruh dalam kehidupan bermasyarkat, dapat merubah perilaku seseorang, untuk memberikan perintah, ajakan, saran maupun kritikan, dan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan ataupun gagasan yang dimiliki.
    Komunikasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan cara penyampaiannya, ternyata komunikasi terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya :
1.    Komunikasi Lisan
     Komunikasi ini dilakukan menggunakan bahasa lisan baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga tidak dibatasi ruang dan waktu. Contoh : dosen yang sedang mengajar di kelas, komunikasi lewat telepon, skype, dsb.
2.    Komunikasi Tertulis
     Komunikasi ini disampaikan secara tertulis baik menggukaa teks, gambar, maupun simbol yang mempertimbangkan maksud dan tujuan baik secara eksplisit maupun implisit untuk menghindari bahasa yang ambigu (bias). Biasa digunakan untuk menyampaikan berita, seperti : Koran, majalah, pamflet, brosur, poster, huruf braile, dsb.




Salah satu contoh komunikasi secara lisan maupun secara tertulis.
Sumber : google.com

          Sedangkan komunikasi menurut kelangsungannya, dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1.    Komunikasi Langsung
    Komunikasi yang dilakukan dengan bertatap muka secara langsung, tanpa perantara, dan menggunakan bahasa lisan.
2.    Komunikasi Tidak Langsung
    Komunikasi yang dilakukan melalui perantara pihak ketiga ataupun perantara media komunikasi.





Contoh komunikasi langsung(atas) dan komunikasi tidak langsung(bawah)
Sumber : google.com

          Selain itu komunikasi berdasarkan perilakunya dapat dibedakan menjadi tiga diantaranya :
11. Komunikasi Formal
          Menggunakan bahasa resmi dan prosedur tertentu dalam berinteraksi serta sering digunakan dalam kegiatan rapat, seminar, ataupun kegiatan organisasi lainnya.
22. Komunikasi Informal
          Tidak memiliki prosedur khusus dalam berinteraksi. Menggunakan bahasa keakraban yang lebih santai dan lebih bersifat pribadi. Tujuan komunikasi ini untuk menjaga hubungan sosial dalam kelompok.
33. Komunikasi Non-formal
          Komunikasi ini perpaduan antara komunikasi formal dan informal. Menggunakan bahasa keseharian yang santai namun serius. Tujuannya untuk menjaga hubungan sosial dalam kelompok.


          Komunikasi menurut aliran informasinya dapat dibedakan menjadi :
11. Komunikasi satu arah (simplex)
          Maksudnya, hanya satu pihak saja yang memberikan informasi. Tidak ada umpan balik dari komunikan. Biasa menggunakan bahasa perintah dan terjadi karena kondisi darurat.
22.  Komunikasi dua arah       
          Berarti terjadi interaksi bolak-balik antar komunikator dengan komunikan. Terjadi keterbukaan satu sama lain sehingga terjadi pertukaran informasi atau pengetahuan.
33.   Komunikasi ke atas
          Komunikasi yang dilakukan antara bawahan kepada atasannya.
44.    Komunikasi ke bawah
          Komunikasi yang dilakukan antara atasan kepada bawahannya.
55.    Komunikasi ke samping
          Komunikasi yang dilakukan antara orang-orang yang memiliki kedudukan sejajar.


          Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, setiap planner harus mampu berkomunikasi dengan baik. Bentuk komunikasi yang digunakan dalam bidang perencanaan wilayah dan kota diantaranya berupa komunikasi lisan, tertulis, dan visual. Komunikasi lisan digunakan seorang planner ketika terjun langsung ke lapangan untuk berinteraksi dan mensosialisasikan programnya kepada masyarakat, secara lisan dan dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Dengan harapan apa yang disampaikan dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat yang bersangkutan dan tidak terjadi kesalahpahaman. Sedangkan komunikasi tertulis berisi informasi suatu daerah berupa data-data seperti, data statistika, data tabel, data hasil survei, dan lain sebagainya yang digunakan sebagai data sekunder untuk menjelaskan suatu wilayah. Tidak hanya itu peta sebagai salah satu media komunikasi tertulis sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu wilayah sehingga mudah dipahami oleh setiap orang.



Apa itu Peta ?
          Peta menurut Sandy tahun 1986, merupakan sebuah alat peraga untuk menyampaikan ide atau gagasan berupa gambaran kenampakan bentuk permukaan bumi.
          Menurut Erwin Raisz, peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil yang kenampakannya dapat dilihat dari atas.
          Berdasarkan pendapat Schaum tahun 1985, peta adalah gambaran posisi, elevasi, dan ciri suatu daerah.
          Sehingga dapat diartikan bahwa peta adalah sebuah media komunikasi yang berguna sebagai sumber informasi suatu wilayah yang menggambarkan bentuk kenampakan permukaan bumi dalam bidang datar dengan skala tertentu.
          Peta sebagai media komunikasi dalam ilmu perencanaan wilayah dan kota memiliki fungsi lain diantaranya yaitu sebagai penunjuk letak/arah/posisi/lokasi suatu tempat, untuk menunjukan jarak atau luas suatu daerah, menunjukan kenampakan bentuk permukaan bumi pada bidang datar, serta berisi informasi-informasi mengenai kondisi dan sumber daya yang terdapat di wilayah tersebut. Peta juga digunakan sebagai alat perencanaan yang sangat membantu para planner mengetahui kondisi nyata suatu kawasan wilayah yang akan direncanakan kedepannya. Peta ini membantu para planner untuk merepresentasikan dan menggambarkan suatu posisi, proyeksi dan ciri suatu kenampakan bentuk muka bumi secara grafis kepada masyarakat sehingga terhindar dari kesalahpahaman, serta marsyarakat sekitar dapat ikut serta dalam proses pembangunan daerah tersebut. Tidak hanya itu peta ini juga dapat membantu para planner untuk menganalisis data spasial mengenai wilayah tersebut seperti, data kependudukan, data fisiografis, dan sebagainya. Dengan data analisis tersebut sangat efektif untuk membantu para planner untuk membuat peta potensi maupun peta permasalahan yang ada di wilayah tersebut.        Klasifikasi peta terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan sifatnya, peta dibedakan menjadi 2 jenis diantaranya :

11.    Peta Umum
          Berisi informasi umum mengenai kenampakan muka bumi suatu wilayah baik kondisi fisik (alam), kondisi sosial-budaya, maupun kondisi sosial-ekonomi wilayah tersebut. Seperti Kenampakan fisis misalnya : sungai, gunung, laut, danau, rawa, dataran rendah, dataran tinggi, pemukiman, penggunaan lahan, jalan raya, jalan kereta api, pelabuhan, dan lainnya. Dikatakan peta umum karena peta ini digunakan untuk berbagi macam tujuan. Dengan memperhitungkan skala yang sangat terbatas, peta ini mampu menyajikan semua unsur yang ada di muka bumi.
          Peta umum terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
a.    Peta Topografi
     Peta ini menggambarkan bentuk relief permukaan bumi. Biasanya dalam pembuatan peta topografi menggunakan garis kontur (countur line), yaitu garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. sehingga mempermudah para planner untuk kondisi fisik wilayah tersebut. Peta ini sering digunakan sebagai sumber referensi pembuatan peta kehutanan, peta pariwisata, peta penggunaan lahan,dan sebagainya.

 Contoh Peta Topografi

Sumber : google.com

b.    Peta Kartografi
     Peta ini menggambarkan sebagian permukaan bumi, misalnya : peta dunia peta benua, ataupun peta yang menggambarkan setengah bentuk bumi.

 Contoh Peta Kartografi

Sumber : google.com

c.    Peta Chorografi
     Peta ini menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1:1.000.000 atau lebih. Peta chorografi berfungsi utnuk menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Atlas merupakan kumpulan dari peta chorografi yang dibukukan yang dibuat dengan berbagai tata warna yang menarik.



Contoh Peta Chorografi
Sumber : google.com


22.    Peta Khusus (Tematik)
          Peta ini hanya menampilkan satu atau dua kenampakan muka bumi. Sesuai namanya, peta ini hanya memberikan informasi-informasi khusus seputar wilayah yang disajikan saja. Peta ini membantu para planner untuk keperluan perencanaan dalam bidang-bidang tertentu, seperti : mengetahui keadaangeologi, geografi, pertanahan, perkotaaan, social-ekonomi, kependudukan, dan sebagainya yang ada di wilayah tersebut. Diperlukan peta dasar sebagai kerangka acuan yang menggambarkan batas wilayah tersebut seperti, sungai, jalan, dan lainnya. Selain itu peta ini dapat dibuat berdasarkan hasil survei, pengukuran langsung dari foto udara maupun dari data-data statistik yang diperoleh. Contohnya : peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, dll.
          
 Contoh Tematik mengenai Potensi Ikan Perairan Indonesia

Sumber : google.com


Kemudian berdasarkan bentuk penyajiannya dibedakan menjadi 3, yaitu :
1    1. Peta Foto (Photo Map)
          Peta diperoleh dari hasil fotografis yang diambil dari udara. Contohnya : peta google earth.
 Contoh Photo Map

Sumber : google.com
22.   Peta Garis (Line Map)
          Data yang diperoleh berasal dari hasil survei lapangan secara langsung. Yang kemudian data mengenai permukaan bumi digambarkan dalam bentuk garis dan titik.
33.    Peta Digital
          Peta yang terekam dan tersimpan dalam bentuk digital, dengan bantuan media komputer untuk mengetahui proyeksi baik secara horizontal maupun vertikal.



Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi:
11.    Peta Datar
          Peta yang digambarkan dalam bidang dua dimensi. Contoh : peta dinding.
22.    Peta Timbul
          Peta yang digambarkan dalam bentuk tiga dimensi, yang mana bentuknya menyerupai bentuk kenampakan muka bumi yang sebenarnya.
33.    Peta Digital
          Peta yang dibuat dan disajikan dengan bantuan media teknologi eletronik, seperti : komputer, intenet, dsb.


Tidak hanya itu, peta berdasarkan besar skalanya dapat dibedakan menjadi :
11.   Peta skala yang sangat besar
          Peta ini disebut juga peta kadaster yang memiliki skala dari 1 : 1100 sampai dengan skala 1 : 5000.
22.    Peta skala besar
          Peta ini memiliki skala dari 1 : 5000 sampai dengan skala 1 : 250.000. peta ini biasanya mencakup wilayah yang relatif kecil seperti : denah.
33.    Peta skala sedang
          Peta ini memiliki skala dari 1: 250.000 sampai dengan skala 1: 500.000. contoh : RTRW Kabupaten/Kota.
44.   Peta skala kecil
          Peta ini memiliki skala dari 1: 5.00.000 sampai  dengan skala 1: 1.000.000. contoh : RTRW Provinsi dan Nasional
55.    Peta skala sangat kecil
Peta ini disebut juga dengan peta geografis atau peta tinjau, yaitu peta yang berskala lebih kecil dari 1: 1.000.000.


          Selain itu peta juga digunakan sebagai penunjuk letak geografis suatu objek di muka bumi dengan skala tertentu yang dilengkapi dengan berbagai macam simbol sebagai keterangannya. Unsur-unsur yang harus ada dalam peta diantaranya :
1    1.    Judul Peta
          Terletak dibagian tengah atas peta, yang berfungsi untuk menunjukan nama dari peta yang disajikan. 
2.    Garis Tepi Peta
          Garis tepi ini merupakan batas gambar peta, yang berfungsi untuk menuliskan titik astronomis peta. 
3.    Legenda
Legenda berisi keterangan dari symbol-simbol dalam peta. Biasanya terletak di bagian kiri bawah atau bagian kanan bawah. Setiap objek memiliki simbol yang berbeda-beda. Legenda itu sendiri terdiri dari :
a.    Warna
Warna ini berfungsi memberi keterangan pada peta sehingga peta tampak lebih menarik. Macam-macam warna dan keterangannya :
·         Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau). Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan biru muda untuk laut dangkal.
·         Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
·         Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.
·         Warna hijau menunjukkan dataran rendah.
·         Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
b.    Garis
simbol garis memiliki fungsi yang berbeda-beda pula. Diantaranya :




Macam-macam Garis dan Fungsinya

Sumber : google.com

c.    Simbol
simbol gambar pun dapat dibedakan menjadi :


Macam-macam Simbol Gambar dan Fungsinya 
Sumber : google.com

       4.    Skala
Skala sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a.    Skala Angka
     Skala angka disebut juga skala numeric atau skala perbandingan. Skala ini biasanya ditulis di bagian bawah peta.  Contoh : 1 : 1.000.000
b.    Skala Garis
Skala ini ditunjukan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagian-bagian yang sama, Yang dapat ditunjukan pada gambar dibawah ini.



Contoh Skala Garis
Sumber : google.com

55.    Sumber dan Tahun Pembuatan
Harus dicantumkan sebagai acuan bagi para pembaca mengenai keaktualan isi peta.
26.    Inset
Berupa peta kecil yang yang berfungsi memberikan penekanan dan penjelasan gambar pada peta utama.
37.    Orientasi Peta
Sebagai penunjuk arah mata angin.
48.    Garis koordinat
Berisi letak astronomis wilayah tersebut yang terdiri dari garis bujur dan garis lintang.
59.    Lattering Tata Tulis
Mengenai tata tulis tulisan dan angka, obyek daratan ditulis dengan huruf tegak, dan obyek perairan ditulis dengan huruf miring.



      Peta merupakan suatu bagian terpenting dalam menyusun produk-produk perencanaan wilayah dan kota. Menurut UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Menurut UU No. 24 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan  Pembangunan Nasional dan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bertujuan dalam perencanaan pembangunan daerah yaitu dalam mewujudkan cita-cita masa depan, mewujudkan pencapaian tujuan pembangunan secara berkesinambungan bagi pelaku pembangunan. Produk-produk perencanaan wilayah dan kota tersebut diantaranya :
1.    RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional)
            Rencana tata ruang dalam wilayah administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah negara. Rencana tata ruang ini mempunyai tingkat kedalaman setara dengan tingkat ketelitian peta minimal pada skala 1:1.000.000 dan berjangka waktu perencanaan 25 tahun.
 Contoh RTRWN

Sumber : google.com

2.    RTRW Kabupaten / Kota
          Rencana tata ruang administratif kabupaten/kota yang merupakan penjabaran dari RTRW Propinsi yang meliputi : tujuan pemanfaatan ruang, rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang, rencana umum tata ruang kabupaten/kota dan pedoman pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota. RTRW ini disajikan dengan tingkat kedalaman setara dengan tingkat ketelitian peta pada skala 1:50.000 sampai dengan 1:10.000, berjangka waktu perencanaan 10 tahun.

Contoh RTRW Kota Balikpapan
Sumber : google.com


3.    RDTR (Rencana Detail Tata Ruang)
            Produk rencana tata ruang kawasan dan/atau bagian wilayah kabupaten/kota yang merupakan penjabaran lebih rinci dari RTRW kabupaten/kota ke dalam rencana struktur dan alokasi penggunaan ruang sampai kepada blok peruntukan pada tingkat kedalaman/ketelitian peta sekecil-kecilnya setara dengan skala 1: 25.000 pada wilayah Kabupaten dan 1: 5.000 pada wilayah perkotaan.


Contoh RDTR
Sumber : google.com

4.    RTRK (Rencana Teknik Ruang Kawasan)
            Produk perencanaan tata ruang pada tingkat paling rendah dengan tingkat kedalaman setara dengan peta skala 1:5000 s/d 1:1.000 yang menunjukan bentuk pengaturan letak komponen-komponen ruang suatu kawasan pada blok tertentu.

Contoh RTRK

Sumber : google.com

5.    RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan)
          Produk rencana tata ruang yang berisi pengaturan tata bangunan dan lingkungan dalam bentuk 3 dimensi dengan tingkat kedalaman peta sekecil-kecilnya skala 1:1000 sebagai tahapan lanjut terhadap rencana detail tata ruang kota.


Contoh RTBL
Sumber : google.com

6.    Peraturan Zonasi (Zoning Regulation)
            Ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi zona, pengaturan lebih lanjut mengenai pemanfaatan lahan, dan prosedur pelaksanaan pembangunan.


Contoh Zonasi
Sumber : google.com



Media informatif dalam komunikasi visual dapat berupa
   1.   Peta
          Sebuah media komunikasi yang berguna sebagai sumber informasi suatu wilayah yang menggambarkan bentuk kenampakan permukaan bumi dalam bidang datar dengan skala tertentu.
   2.   Poster
          Salah satu media yang berfungsi memberikan informasi secara singkat mengenai produk perencanaan yang dibuat serta berguna untuk menarik perhatian dan keingintahuan masyarakat mengenai produk tersebut.
   3.   Maket
          Media informatif yang berbentuk tiga dimensi yang menggambarkan banyangan bentuk asli dari produk perencanaan yang akan dibuat.
   4.   web GIS
          Sebuah aplikasi yang digunakan untuk menggambarkan letak geografis suatu wilayah yang dapat diakses secara online.
    5.   Animasi
          Media yang berupa gambar bergerak dengan alur tertentu untuk menarik perhatian masyarakat.
     6.   Video
          Media informatif berupa tayangan atau cuplikan yang dapat ditonton untuk memberikan gambaran umum mengenai produk yang akan direncanakan.




      Dalam proses perencanaan wilayah dan kota, para planner membutuhkan perangkat(tools) yang mampu membantu dan menunjang komunikasi visual tersebut. Berikut beberapa perangkat penunjang komunikasi visual dalam proses perencanaan diantaranya :
11.    AutoCAD
          Sebuah perangkat lunak yang biasa digunakan untuk memvisualisasikan rancangan dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran 2 dimensi dan 3 dimensi dengan sistem CAD (Computer-aided drafting and design program). Program ini sangat cocok digunakan di bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang teknik mesin, teknik sipil, arsitektur, desain grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD.

Contoh AutoCAD
Sumber : google.com

22.    ArcGIS
          Salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda. ArcGIS terdiri dari :
a.    ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar.
b.    ArcMap, adalah aplikasi utama GIS yang digunakan untuk pemetaan dengan menggunakan komputer. 
c.    ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase.
d.    ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.
e.    ArcCatalog, tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing),
membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata dan menyimpan (documentation) data – data SIG. 

Contoh ArcGIS
Sumber : google.com

33.    Sketchup
          Sebuah aplikasi CAD yang memungkinkan anda untuk mendesain objek 3 dimensi dengan lebih cepat dan mudah. aplikasi ini dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis model, dan model yang dibuat dapat diletakkan di Google Earth atau dipamerkan di 3D Warehouse.

Contoh Sketchup
Sumber : google.com

44.    Corel Draw
          CorelDRAW adalah aplikasi design grafis yang digunakan untuk membuat berbagai macam design seperti logo, kartu nama, kalender, poster, stiker dan lain-lain yang terkenal dalam dunia digital. 

Contoh Corel Draw
Sumber : google.com



Sekian dari saya semoga informasi di atas dapat membantu dan menambah pengetahuan kita semua seputar Perencanaan Wilayah dan Kota. Terimakasih :)



*)Sumber :
Ardiansyah, Sholeh. 2016. Dasar-Dasar Komunikasi. Kalimantan Timur : Institut Teknologi    Kalimantan
Ghozali, Achmad. 2016. Dasar-Dasar Perpetaan. Kalimantan Timur : Institut Teknologi     Kalimantan
https://akhnoer.wordpress.com/2008/12/06/tata-ruang/
http://firman-sufiana.blogspot.co.id/2013/01/autocad.html
http://ilmugeografi.com/kartografi/jenis-jenis-peta
http://mengerjakantugas.blogspot.co.id/2015/06/unsur-unsur-peta-peta-yang-baik.html

0 komentar:

Posting Komentar